Pengertian Limbah Lunak Anorganik Dan Contohnya

Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R

Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya:

Perbedaan Limbah Lunak dan Limbah Keras Anorganik

Limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat terurai secara alami. Jenis limbah anorganik umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas, yang bukan berasal dari organisme atau makhluk hidup.

Berdasarkan karakteristik atau sifat materialnya, limbah anorganik dapat dibedakan lagi menjadi 2 kategori, yaitu limbah lunak dan limbah keras anorganik. Berbagai contoh limbah lunak anorganik memiliki material yang bersifat lentur atau lunak. Sebaliknya, contoh limbah keras anorganik materialnya lebih kuat dan sulit dihancurkan.

Karena karakteristiknya berbeda, maka metode pengelolaannya juga bisa berbeda-beda. Jadi, kenali seperti apa sifat dari masing-masing materialnya terlebih dahulu agar bisa menentukan metode pengolahan seperti apa yang paling tepat.

Apakah Artinya Limbah Lunak Itu?

Limbah lunak biasanya berasal dari produksi alam, pabrik, maupun aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Adapun, berdasarkan jenisnya, limbah lunak ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik.

Limbah Lunak Organik ini biasanya berasal dari tumbuhan atau makanan sedangkan Limbah Lunak Anorganik berasal dari bahan olahan yang tercampur zat kimia yang mudah dibentuk.

Contoh limbah lunak organik adalah kulit buah, kulit kacang, kulit bawang, dan daun daunan. Biasanya kerajinan limbah lunak organik dijadikan kreasi tangan seperti tas, keranjang, tempat tisu, pigura, patung, sandal, bunga hias dan masih banyak lagi.

Selain menjadi kerajinan tangan yang memiliki daya jual yang mahal limbah organik ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biogas.

Limbah lunak anorganik berasal dari bahan-bahan beracun dan berbahaya karena mengandung zat kimia. Namun, bahan ini bisa kembali dibentuk menjadi beberapa kreasi. Contoh limbah lunak anorganik adalah sisa kain, kertas, sedotan, gelas plastik, sabun, dan styrofoam.

Jadi, limbah lunak tidak hanya menjadi sisa produksi yang akan terbuang sia-sia. Tapi dengan penjelasan di atas kita bisa dengan mudah memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lebih kreatif dan bermanfaat.

KOMPAS.com – Ada berbagai jenis limbah, salah satunya adalah limbah lunak. Apa pengertian dari limbah lunak dan apa saja jenis bahan limbah lunak? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah penjelasan berikut!

Pengertian limbah lunak

Limbah lunak adalah limbah yang memiliki sifat lunak, bukan benda padat maupun benda tajam.

Limbah lunak memiliki sifat yang lembut, lentur, empuk, mudah dibentuk, dan mudah diolah dengan cara yang sederhana.

Baca juga: Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah

Secara garis besar, limah lunak terdiri dari dua jenis bahan yaitu limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik.

Dilansir dari Microbe Notes, limbah lunak organik adalah limbah yang bahannya dari sumber hidup seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.

Limbah lunak organik biasanya memiliki kadar air yang tinggi, sehingga kera disebut sebagai limbah basah. Adapun, limbah lunak organik bersifat biodegradable atau dapat diuraikan dengan mudah.

Baca juga: Limbah Organik, Limbah yang Berasal dari Makhluk Hidup

Contoh limbah lunak organik adalah:

Baca juga: Pengertian Limbah Anorganik Lunak

Limbah lunak anorganik adalah limbah bersifat lunak dan lentur yang tidak berasal dari makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan.

Limbah lunak anorganik cenderung sulit diuraikan daripada limbah lunak organik. Contoh limbah lunak anorganik adalah:

Reduce (Mengurangi)

Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.

Apa yang Dimaksud dengan Limbah Lunak dan Berikan Contohnya?

Limbah lunak adalah salah satu hasil sisa dari aktivitas manusia maupun industri pabrik. Hasil sisa akhir biasanya sudah tidak berguna dan dapat mencemarkan lingkungan di sekitar. Alhasil, saat ini limbah lunak banyak dimanfaatkan untuk dijadikan kreasi-kreasi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Recycle (Mendaur Ulang)

Recycle adalah upaya mendaur ulang contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik agar bisa digunakan kembali sebagai bahan pembuatan produk baru. Misalnya dengan mengumpulkan botol plastik, kaleng aluminium, kertas, dan sebagainya untuk didaur ulang.

Contoh Limbah Lunak Anorganik

Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:

Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.

Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.

Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.

Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.

Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.

Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.

Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.

Mar Contoh Limbah Keras Anorganik dan Limbah Lunak Anorganik

Pencemaran lingkungan akibat sampah atau limbah adalah salah satu masalah yang wajib diatasi. Pasalnya, ada berbagai contoh limbah keras anorganik maupun organik yang dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan, hingga kenyamanan lingkungan hidup.

Berbeda dengan sampah organik yang mudah terurai secara alami, limbah anorganik sulit terurai, bahkan butuh waktu lama agar bisa terdegradasi sempurna. Terutama limbah keras anorganik yang umumnya memiliki sifat lebih sulit terurai oleh mikroorganisme.

Repair (Memperbaiki)

Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.

Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.

Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.

Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.